Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Mobil Merah Tetangga Sebelah

Gambar
Aku baru saja memasuki rumah ketika kulihat sesuatu di rumah sebelah. Rumah Sesyl kelihatan agak berbeda dari biasanya. Disana, di pekarangan rumah itu terparkir sebuah Honda Jazz berwarna merah. Aku agak bingung sekaligus bertanya-tanya bagaimana mungkin ayahnya Sesyl yang selama ini hanya bekerja sebagai kuli bangunan itu bisa membeli Honda Jazz? Biasanya juga sehari-harinya suka minjem uang ke ibu. Aku sudah berada di depan kamar. Aku melihat ke ruang lain sejenak, ada ibu yang sedang menyiapkan makan malam disana. Aku bermaksud menghampiri dan ingin menanyai mobil yang ada di rumah sebelah. Namun, kuurungkan niatku karena ku yakin ibu tidak akan pernah mau membahasnya. Ibu selalu mengingatkanku bahwa tidak ada baiknya mencari tahu urusan orang lain. “nanti jadi ghibah lho”, begitu ibu berujar selalu. Aku memasuki kamar dan kembali melirik ke rumah sebelah melalui jendela kamarku. Kamarku terletak paling depan, tepat disebelah ruang tamu sehingga dari jendela kamarku itu kita akan l...

Kisah Dari Bukit Barisan

Gambar
Sore itu aku sedang berada di atas kereta api dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta, setelah tugas dari kantor selesai dilaksanakan. Ketika melewati daerah Padalarang, diluar jendela kereta terlihat hamparan sawah yang terjepit diantara kampung dan perbukitan. Aku jadi teringat kampung halamanku. Lamunanku membawa aku kembali ke kampungku....LIMA BELAS TAHUN YANG SILAM.... * Aku tinggal di sebuah kampung di pedalaman pulau Sumatera yang dikelilingi oleh pegunungan. Sebagian besar penduduk dikampung kami berprofesi sebagai petani baik bersawah maupun berkebun. Udara yang sejuk dan tanah yang subur sangat mendukung kegiatan pertanian. Dipinggir kampungku ada sebuah sungai yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga digunakan untuk mandi dan mencuci. * Oh ya, namaku Herman dikampung aku biasa dipanggil Maman. Aku anak pertama dari dua saudara. Kedua orang tuaku merantau ke negara tetangga, *hanya pulang kampung waktu Lebaran saja. Jadi dirumah kami tinggal bersama nenek. Usiaku sek...

Sensasi Baru Dalam Bioskop

Gambar
Pada akhir Januari 2004, aku dan pacarku (Michael) menonton film Lord Of The Ring 3 di sebuah mall besar di Jakarta Barat. Film dimulai sekitar jam 4 sore. Karena keberuntungan saja, kami dapat tiket pada kursi deretan paling atas (berkat mengantri 5 jam sebelumnya) walau berada di hampir pojok kanan. Film ini sangat digandrungi anak-anak muda saat itu, jadi kami perlu memesannya jauh sebelum film dimulai. Aku sebenarnya kurang begitu suka film seperti ini namun karena pacarku terus membujuk, akhirnya aku ikut saja. Lagipula aku merasa tidak rugi berada di dalam bioskop selama 3 jam lebih karena memang selama itulah durasi film tersebut. Setelah duduk di dalam bioskop, kami membuka ‘perbekalan’ kami (berhubung selama 3 jam ke depan kami akan terpaku di depan layar). Aku mengeluarkan popcorn dan minuman yang telah kami beli di luar. Michael duduk di sebelah kiriku. Dua bangku paling pojok di sebelah kananku masih kosong. Beberapa menit kemudian, trailer film-film sudah mulai diputar. Me...

Antara Indah, Adiknya, Inem pembantunya Dan Kakaknya

Gambar
Pagi ini aku tidak bisa memakai mobil, karena adikku meminjam untuk acara sekolahnya. Aku jadi kalang kabut, mengingat janjiku sama Evi kemarin. Mana mungkin ke puncak dengannya naik bis? Kalau tak ditepati, Evi pasti melapor pada Indah. Aku pusing tujuh keliling. Aku mampir ke warung di depan rumah untuk membeli rokok. Aku terdiam sambil merokok di depan warung. Tak berapa lama, Randy kawan adikku datang menghampiriku dengan motor ninja RR nya, dan menanyakan adikku. Aku mengatakan ia telah pergi dari jam 6 pagi tadi. “Kak, aku titip motor di rumah boleh ya. Biar aku susul Randy ke sekolah naik taxi. Soalnya kalau motor ditinggal di sekolah nggak ada yang jaga, hari ini kan semuanya study tour ke Bandung”, sahut Randy kalem. Mendengar itu, akupun mendapat ide cemerlang. Namun, apakah enak ke puncak dengan Evi naik motor? Daripada nggak jadi samasekali dan Evi ngadu dengan Indah, kayaknya ide ini perlu dicoba. Akhirnya aku memberanikan diri untuk meminjam motor dari Randy. “Ya udah kak...