Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Enaknya Menjadi Tulang Punggung Keluarga

Gambar
Coba kalian bayangkan aku seorang diri harus memberi makan 10 mulut di dalam rumahku. Itu termasuk aku, istriku, ibuku, kakak perempuanku dan suaminya serta kedua orang anaknya, adikku laki-laki dan istrinya serta anak tunggalnya. Betapa kerja kerasnya aku setiap hari agar semua yang di bawah atap ini tidak mati kelaparan. Suami kakak perempuanku sebenarnya pengusaha mebel. Tapi bangkrut habis-habisan dengan meninggalkan utang yang bermilyar-milyar. Sehingga kakak perempuanku, Rani yang notabene adalah wanita rumah tangga memohon kepadaku untuk membantunya. Waktu itu segala harta bendanya, rumah, mobil hingga, terus terang aja nih... kolor-kolor yang ada pun turut disita, bisa dikatakan waktu para penagih datang dan mengambil segalanya mereka cuma menyisakan apa yang melekat di badan mereka. Sementara itu adik laki-lakiku, Budi gak bisa menjaga pekerjaan. Selalu saja dipecat. Akibatnya dia gak mampu kasih makan keluarganya. Dia pun datang kepada diriku untuk bantuan. Aku sih punya bisn...

Istri, Adik Ipar Dan Aku

Gambar
Adegan dalam video ini sungguh sangat membuatku shock, mulutku terbuka melongo. Aku merasa seperti orang dungu yang ditendang tepat diselangkangan. Apa yang terpampang dalam layer TV adalah rekaman isteriku dengan suami adik iparku. Dan mereka tengah bersetubuh. Aku tak bias mempercayainya! Tidak hanya kenyataan bahwa isteriku yang menghianatiku, tapi juga dia melakukannya dengan Bob, suami dari adiknya sendiri! Jenny, adik iparku berdiri di sebelahku mengamati reaksiku akan rekaman video tersebut. Tampak jelas dia terluka dan marah. Dia menemukan rekaman video ini dalam laci yang tersembuni di meja kerja suaminya hanya beberapa jam yang lalu. Adegan di TV terus berjalan, aku berjalan menuju pantr di ruang sebelah dan menuangkan minuman ke dalam dua buah gelas. Jenny menerimanya tanpa sepatah katapun. Kami berdua meneruskan melihat rekaman video tersebut dalam diam. Tampak jelas betapa usaha Bob dalam mengolah bentuk tubuhnya, tapi aku merasa senang karena betapapun hasil latihannya te...

Rani Anak Ayah

Gambar
Kupacu motorku dengan cepat agar tiba sampai di rumah. Aku sudah tak tahan untuk menyalurkan hasratku kepada putri bungsuku. Entah sejak tadi siang aku terbayang-bayang akan kemolekan tubuhnya, kedua gunung kembarnya yang besar; ugh dapat kurasakan kenyalnya payudaranya saat kuremas seperti sedang meremas adonan roti; jeritan-jeritan kecilnya; pipinya yang memerah saat kutempelkan batangku ke alat kelaminnya. AKu ingin melakukannya lagi malam ini. Saat sudah tiba di rumah, kubuka pintu depan, dan disitu aku langsung bertemu dengan putri bungsuku di ruang tamu, Rani namanya. Ia langsung terkejut dan menutupi dadanya. Ia menundukkan kepalanya yang berjilbab. "A..ayah sudah pulang?" Kudekati telinganya dan berbisik, "Apa kabar...sa...yanghh..?" sambil tanganku meraih pinggangnya dan perlahan turun ke pantatnya seraya meremasnya. Bongkah pantatnya langsung menegang dan tubuhnya menjadi kaku, ia terlihat gelisah menoleh ke kiri dan ke kanan. "Kamu pake CD warna apa ...

Gairah Keluarga Istriku

Gambar
Satu lagi kisahku yang berkaitan dengan isteriku adalah ketika aku harus ke Menado untuk suatu urusan. Biasanya aku tak pernah mampir kerumah keluarga isteriku yang memangnya berasal dari sana, tetapi kali ini aku terpaksa harus mampir ke Amurang karena isteriku menitipkan beberapa barang untuk adik dan kakaknya disana. Setelah selesai urusanku dikota Manado, maka aku segera memanggil taksi untuk ke Amurang yang letaknya cukup jauh dari kota Manado. Aku sebenarnya kepengen menginap di Manado saja karena disana ceweknya hebat hebat dan menyenangkan, tetapi karena aku harus ke Amurang, maka aku putuskan untuk menginap disana saja, tokh aku tahu kalau rumah keluargaku cukup besar disana dan aku bisa menempati paviliunnya yang sangat menyenang-kan. Aku sampai di Amurang sekitar jam 4 sore, dirumah aku disambut oleh mertuaku, Elsa kakak isteriku serta Vera adik isteriku. Aku menatap wajah ketiga orang ini dengan pikiran yang melayang layang, karena sejujurnya saja baik itu ibu mertuaku, kak...